17 Juli 2021

17 Juli 2021,

Saat ini adalah saat yang sulit. Semua orang sedang jatuh dalam hal yang sama. Apakah hal ini membuat kita jauh dari kata "bahagia"?

Aku mencari bahagia versi diriku sendiri. inilah yang aku temukan, bahwa bahagia itu sederhana...

Bangun pagi dan ambil waktu sejenak untuk berdoa kepada Tuhan, bersyukur untuk nafas kehidupan yang masih bisa kita hirup dengan bebas, mata yang masih bisa melihat indahnya matahari pagi, serta tangan dan kaki yang bisa melipat dan menendang selimut besar berwarna putih itu.

Jam 10 pagi pergi untuk berjemur matahari pagi selama 15 menit. Sinar matahari yang cukup panas namun memberikan vitamin D gratis yang saat ini banyak dicari semua orang. Tak lupa juga bersyukur untuk kulit yang masih bisa merasa panas akibat teriknya sinar matahari tersebut, tanda aktifnya indra perasa di tubuh kecil ini.

Mandi dengan air suhu normal sambil mendengar iringan lagu di handphone yang diulang sampi 3 kali, dalam arti butuh 10 menit untuk membersihkan badan ini dan menggosok gigi serta mencuci muka.

Makan makanan yang aku suka serta berkumpul dengan manusia favoritku.

Tidak akan aku ceritakan lebih lanjut karena sisa kegiatan lainnya terdengar kurang menarik bagi orang lain namun membuat diriku puas dan banyak tertawa hari ini.

Hidup di masa yang sulit ini bukanlah hal yang mudah. Namun jangan biarkan kesulitan dan kekhawatiran menguasai diri kita. Khawatir adalah hal wajar dan manusiawi tapi jangan biarkan kekhawatiran tersebut mengambil alih kehidupan kita dan menghilangkan 'bahagia' yang kita punya.

Bahagia berasal dari diri kita sendiri. Kita yang memutuskan untuk bahagia. Keadaan boleh tidak berpihak, tapi tetap berusaha untuk setidaknya punya 1% bahagia untuk menolong kita menjalani hari ini. Setidaknya ada, daripada tidak sama sekali.

Temukan bahagia versi diri kita sendiri! Ia tidak jauh, ia ada di dalam kita karena kita yang memilih untuk bahagia.

17 thanks to God.