"INI YANG TERAKHIR"

"INI YANG TERAKHIR"

Jan 12, 2021

Kata BERUBAH sering sekali terucap dan terdengar dalam keseharian kita, ntah berubah menjadi 1, berubah menjadi biru, atau berubah menjadi orang baik. Yang paling sulit adalah berubah menjadi lebih baik. kata BERUBAH ini gampang diucapkan tapi ketika dilakukan bahkan belum 1 minggu sudah terlupakan.

Dalam hidup ini, banyak sekali hal yang perlu kita rubah misalkan gaya hidup kita, cara kita memandang suatu hal, karakter kita, bahkan dosa kita. Akui saja bahwa setiap manusia punya dosa favorit yang sulit untuk diubah. Mungkin kita melihat itu sebagai hal kecil sepele yang tidak terlalu berarti, akan tetapi hal kecil yang sepele itu jika dilakukan dengan rutin akan menjadi suatu kebiasaan dan lahirlah kata RUTINITAS.

Kadang ada satu sisi kita sadar bahwa hal yang kita lakukan itu adalah sebuah kesalahan, tapi di satu sisi kita kompromi dengan dosa tersebut dan menutup mata sejenak. Ada satu kalimat yang kita sering ucapkan ketika kita berbuat dosa/ kesalahan, dan kata ini sebenarnya sangat mengerikan,

"INI YANG TERAKHIR"

Tiga kata yang terdengar seperti sebuah solusi dan penyelesaian tapi ini adalah awal mula kejatuhan kita. Dosa terasa nikmat karena sesuatu hal yang sebenarnya butuh proses dan usaha yang panjang tapi bisa diperoleh hanya dalam waktu singkat. Dosa sangat asyik karena hanya kita yang tau, pikir kita. Kita dan TUHAN yang tau, lebih tepatnya. Setelah berbuat dosa, biasa kata ini terucap dengan perasaan tidak tenang dan rasa bersalah.

Mengapa "INI YANG TERAKHIR" adalah kalimat yang mengerikan? Karena dengan kita mengucapkan hal itu, kita berpikir bahwa kita bisa mengontrol diri kita terhadap dosa, padahal TIDAK. Sesuatu yang bikin ketagihan sangat sulit untuk dikontrol. Bahkan kita bisa pakai segala cara untuk mengulangnya kembali untuk memuaskan keinginan kita yang 'sementara' itu.

Ketika kita sadar telah berbuat dosa dan diakhir itu semua kita tutup dengan kalimat "INI YANG TERAKHIR", ini artinya kita akan selalu menggunakan kalimat tersebut sebagai senjata kita, senjata dimana ketika orang menghakimi kita atas dosa kita, kita tinggal bilang "INI TERAKHIR KALINYA, TIDAK AKAN TERJADI LAGI KEDEPANNYA". Kalimat ini sekaligus menjadi penenang bagi hati kita yang merasa bersalah, seakan-akan kita bilang "TIDAK APA-APA, INI YANG TERAKHIR KOK. PALING TIDAK KAMU SUDAH MELAKUKANNYA. INI AKHIR DAN TIDAK AKAN TERULANG".

SIAPA YANG MENJAMIN DOSA FAVORIT TIDAK AKAN TERULANG KEMBALI?

Katanya, sesuatu yang dilakukan terus menerus selama 21 hari akan menjadi sebuah kebiasaan. Dosa selalu nikmat di awal, memicu adrenalin, dan membuat kita kaget kenapa semuanya bisa seenak ini dalam waktu secepat kilat??

Ketika dosa sudah menjadi rutinitas dan favorit, kata "INI YANG TERAKHIR" akan selalu terucap usai kita berbuat dosa. 100x berbuat dosa yang sama, 100x juga kalimat "INI YANG TERAKHIR" digemakan.

Ketika kita sadar kita memiliki dosa favorit, tanyakan hal ini kepada diri kita:

  1. Apa yang memicu aku melakukan hal ini?
  2. Kenapa aku melakukan hal ini?
  3. Apa yang aku rasakan setelah melakukan hal ini?
  4. Apakah hal yang kulakukan ini bermanfaat?
  5. Apakah hal yang kulakukan ini benar?
  6. Apakah hal yang kulakukan ini menyenangkan hati Tuhan?

Ketika kita sadar bahwa banyak jawaban yang mengarah ke hal negatif, rasa bersalah, hilang damai di hati, tidak ada manfaat bahkan mengecewakan Tuhan, ini pertanda bahwa kita harus berhenti dari dosa favorit kita. SADARILAH bahwa kita berdosa di hadapan Tuhan, AKUILAH dosa kita kepada Tuhan dan BERUSAHALAH untuk TIDAK MENGULANGI dosa yang sama.

Pertobatan butuh proses. Sesuatu yang sudah terbentuk bertahun-tahun sangat sulit untuk diubah dalam hitungan hari. Sesuatu yang terlalu instan tidak akan bertahan lama. Kurangi perlahan-lahan sampai tidak melakukan lagi, sampai di titik kita TERINGAT KEBAIKAN TUHAN dalam hidup kita karena seringkali kita melakukan dosa dan kita auto lupa apapun, hanya ingat diri kita dan detik tersebut.

Ada sebuah quotes yang benar adanya dan kembali menjadi pengingat bagi setiap kita ketika kita sedang menjalani proses BERUBAH itu.

TRUE REDEMPTION IS.....WHEN GUILT LEADS TO GOOD - KHALED HOSSEINI

Pertobatan yang benar adalah ketika rasa bersalah kita membimbing kita menuju hal yang lebih baik. Untuk semua mata yang membaca tulisan ini, hendaklah kita berjuang untuk lepas dari dosa favorit yang membelenggu diri kita selama ini, sampai kita bisa mengucapkan kalimat "INI YANG TERAKHIR" dengan nada yang lega.

Est

😊
0
😢
0
💖
0
👍🏻
0
🤣
0
😮
0
🙏🏻
0
Copy to clipboardCopy Icon
Facebook IconTwitter IconLine IconWhatsApp Icon
ABOUT ME
Ester Wijaya
Ester Wijaya
Aku bukanlah seorang Beauty Expert ataupun orang yang ahli di bidang kecantikan. Aku hanyalah orang biasa yang ingin berbagi pengetahuan seputar kecantikan dari sudut pandangku dan membantu teman-teman semua dalam mengenal suatu produk karena "Sharing is Caring".
TAGS
Facial Foam
Makeup Malas
Rambut Patah
Skin
Keluarga