• HOME
  • BLOG
  • Kita Semua Adalah Anak Dalam Sebuah KELUARGA
Kita Semua Adalah Anak Dalam Sebuah KELUARGA

Kita Semua Adalah Anak Dalam Sebuah KELUARGA

Dec 10, 2020

Ketika seorang pria dan wanita memutuskan untuk mengikat janji, bersama selamanya dalam suka maupun duka, mencintai dan menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain dengan penerimaan yang sempurna, sampailah ke suatu tahap tertinggi dalam suatu hubungan, PERNIKAHAN.

Menghabiskan waktu bersama dimulai dari tubuh yang sehat, kuat, aktif serta kulit yang kencang sampai dengan pinggang yang mulai membungkuk, uban sebagai mahkota di usia tua, serta keriput yang kembali mengingatkan kita semua untuk tidak berhenti bersyukur untuk lamanya hidup yang Tuhan berikan.

Buah cinta adalah anak, anak yang diberikan Tuhan sebagai anugrah yang harus kita jaga di dunia, dan itulah kita semua.

Kita semua adalah anak, bahkan orang tua kita adalah anak. Disaat itulah perjalanan sebagai KELUARGA dimulai. Suami dan istri kedatangan anggota baru di rumah yang kecil dan nyaman. Awalnya berdua, menjadi bertiga, berempat dan seterusnya, semampunya dan sedikasihnya dari Tuhan. Diantara tumpukan baju berukuran L, XL dan XXL, tibalah saat untuk membeli baju mungil dengan ukuran XS dan sepatu seukuran kaki boneka.

Setiap kita adalah anak yang lahir dari ayah dan ibu kita. Semua orang rindu untuk tumbuh besar, dikasihi dan diberikan dukungan sekecil apapun dari keluarga kita. Keluarga adalah tempat pertama kita mengenal segala sesuatu yang ada di dunia. KELUARGA adalah awal dari segala hal yang kita ketahui saat ini.

Ketika aku kecil, aku diperlakukan sebagai seorang anak. Dimandikan, diberi makan, dijaga, ditidurkan, dipeluk, digendong sampai bisa berjalan sendiri. Setiap kita harus bertumbuh untuk berhenti merepotkan orang tua (mungkin)?

Aku bersyukur dilahirkan di keluargaku. Orang tua dan kakak perempuan yang selalu mengelilingi aku dengan kehangatan. Segala momen dalam kehidupanku terukir di banyak album foto yang sudah cukup berdebu. Album foto berdebu itu menyimpan banyak kenangan yang dilihat 1000 kali pun tetap akan membawa nostalgia yang tidak ada habis-habisnya.


Ayahku adalah ayah yang mungkin tidak menempuh pendidikan sampai kuliah sepertiku. Tapi ayahku mampu menyekolahkan aku dari TK sampai wisuda dengan uang yang dikumpulkan susah payah sejak aku bayi. Sungguh pencapaian dan keberhasilan yang luar biasa dan poin yang selalu aku ingat ketika aku terus dipuji. Ayahku tidak pernah meminta hadiah apapun dalam momen berharga di hidupnya seperti ulang tahun. Aku sering bertanya " Ayah, hadiah apa yang ayah mau untuk ulang tahun? Mintalah apa saja! Akan aku bawakan ketika aku pulang di akhir tahun." (Informasi tambahan: Aku merantau, tinggal jauh dari keluarga dan hanya pulang sekali dalam 1 tahun).

Ketika aku bertanya tentang hadiah, ayah tidak pernah gagal untuk membuat hatiku tersentuh dengan berkata " Ayah tidak perlu hadiah, yang ayah mau hanyalah kamu pulang ke rumah ketemu ayah." Ini adalah kalimat sakti untuk membuat orang menitikkan air mata, 30 kali didengar tetap saja menggiring kita untuk mengingat betapa sempurnanya kasih sayang ayah kepadaku, anaknya. Ayah adalah orang yang selalu aku peluk dari kecil bahkan ketika aku sudah tumbuh menjadi dewasa, aku tidak akan canggung memeluk ayahku, sampai kapanpun.


Ibuku adalah ibu yang tegas. Tidak ada satu hal pun yang berantakan ketika ibuku memegang kendali. Ia selalu sempurna dalam segala hal. Keahlian terbesar ibuku adalah bangun pagi, berdoa, pergi ke pasar untuk belanja sayur dan daging yang kemudian akan disulap menjadi makanan favorit kami semua, serta merawat keluarga dengan teliti. Bakat ibuku adalah selalu berhasil memastikan bahwa suami dan anak-anaknya tidak berkekurangan dalam hal apapun. Ibuku sangat mudah tersentuh dan bisa dibilang ia melankolis. Hanya menonton kartun keluarga saja ibu sudah bisa menangis. Ibuku belum bisa membuat kue, tapi kami tidak butuh kue untuk membuat ia layak disebut ibu. Bahkan, nasi hangat dengan telur dimasak lobak manis serta sop ayam dengan wortel dan kentang sudah bisa mengeyangkan perut kami dalam hari itu. Aku jarang melakukan kontak fisik dengan ibu seperti pelukan dsb, tapi hatiku dan hati ibu tau persis bahwa kami mencintai dan perhatian satu sama lain. Rumah yang besar tanpa kehadiran seorang ibu sama sunyinya dengan tersesat seorang diri di hutan yang tidak kita kenal.


Kakak perempuanku adalah kakak yang sangat ahli dalam menjaga emosinya. Kakakku adalah sosok kakak dengan definisi terbaik yang pernah ada. Kakakku beda 5 tahun denganku, tapi perbedaan ini tidak ada artinya karena kami bisa membahas topik apapun tanpa rasa canggung. Kakakku sangat jarang untuk marah, bahkan seumur hidup aku hanya melihatnya marah 2 kali sampai sekujur tubuhnya bergetar, sangat mengerikan. Kalau ada kompetisi untuk mencari orang yang paling sabar di dunia, aku bisa mendaftarkan kakakku untuk mengikuti kompetisi itu karena ia sangat tenang dalam merespon sesuatu dan sangat sabar menghadapi situasi yang buruk sekalipun. Kakakku sangat perhatian denganku dari kecil sampai saat ini. Bahkan ketika aku mengenang masa lalu, banyak sekali penyesalan dan rasa bersalah yang aku rasakan ketika aku memarahi kakakku dengan melempar sisir ke lantai sampai patah dan ia pun masih tidak terpancing. Aku harus belajar banyak dari kakakku untuk bersikap lebih dewasa dalam menghadapi segala sesuatu. Kakakku adalah salah satu anugrah yang paling aku syukuri di dunia ini, bahkan aku sangat sering mengirim pesan singkat kepadanya hampir setiap hari. Dia 1000% kakak sekaligus teman terbaik.

Keluarga adalah orang yang akan selalu ada di pihak kita dalam situasi apapun. Ketika kita dijatuhkan orang lain, keluarga adalah orang pertama yang akan mengangkat kita dan memberikan dukungan termaksimal untuk kita. Ada 1 quotes tentang keluarga yang benar adanya.


KELUARGA SEPERTI MUSIK

KADANG BERNADA TINGGI, KADANG BERNADA RENDAH

TAPI SEMUA NADA ITU MENGHASILKAN LAGU YANG SANGAT INDAH

Inilah keluargaku. Aku harap semua orang yang membaca tulisanku bisa lebih bersyukur untuk keluarga yang dimiliki. Berhenti membandingkan keluarga orang lain dengan kita. Semua keluarga punya hubungan khusus dan unik yang menjadikan keluarga itu indah. Dunia ini adalah dunia yang dingin, tapi kehadiran sebuah keluarga mampu memberikan kehangatan bagi kita semua.

Ada sebuah kalimat di drama korea Reply 1988 yang selalu terpatri dalam hati dan pikiranku. Tapi aku akan mengubahnya sedikit

"JIKA AKU DILAHIRKAN KEMBALI, AKU INGIN LAHIR DI KELUARGAKU YANG SEKARANG"

God bless u and your family,

Est

😊
0
😢
0
💖
0
👍🏻
0
🤣
0
😮
0
🙏🏻
0
Copy to clipboardCopy Icon
Facebook IconTwitter IconLine IconWhatsApp Icon
ABOUT ME
Ester Wijaya
Ester Wijaya
Aku bukanlah seorang Beauty Expert ataupun orang yang ahli di bidang kecantikan. Aku hanyalah orang biasa yang ingin berbagi pengetahuan seputar kecantikan dari sudut pandangku dan membantu teman-teman semua dalam mengenal suatu produk karena "Sharing is Caring".
TAGS
Facial Foam
Makeup Malas
Rambut Patah
Skin
Keluarga